Gagal Penalti Hantui Messi

Gagal Penalti Hantui Messi

\"lfp\"\"bar-get-6-0\"BARCELONA - Beredar anekdot tentang \"tips\" mengalahkan Barcelona. Jika ingin menghentikan keran gol Barcelona, lakukan pelanggaran sesering mungkin di kotak penalti. Lalu, berharaplah agar La Pulga -julukan Lionel Messi, menjadi eksekutor penalti. Anekdot tersebut mungkin luapan kekecewaan fans Barca, sebab bila dilihat dari statistik musim ini menunjukkan jika penalti adalah momok buat trio MSN (Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar). Terutama Messi. \"grfs-penaltimessi\"Ya, meski meraih kemenangan dengan skor telak 6-0 atas Getafe di Camp Nou (12/3) lalu, kegagalan eksekusi Messi pada menit kesebelas tetap menjadi bahan anekdot. Apalagi, di semua ajang pada musim ini, Blaugrana-julukan Barcelona, sudah memperoleh 20 penalti. Ironisnya, 50 persen atau sepuluh diantaranya gagal dikonversi menjadi. Statistik Opta menunjukkan, sepuluh kegagalan penalti itu dilakukan trio MSN. Messi dari delapan kali tampil sebagai algojo, empat kali dia gagal. Lalu Neymar, dari delapan kali penalti empat diantaranya gagal. Suarez juga dua kali gagal dari empat kali kesempatan. Bek Barcelona Gerard Pique membela para kompatriotnya. Bek 29 tahun itu mengatakan kegagalan mengeksekusi penalti bukan disebabkan masalah mental. “Dalam laga penting dan jika kami harus memasukkan penalti itu, maka kami pasti akan melakukannya,” ucap Pique seperti diberitakan Four Four Two kemarin. Pique dengan santai mengatakan, penalti tak terlalu penting bagi Barcelona. Sebab, mereka bisa mencetak gol tanpa harus mencari penalti. “Kami bermain bersama sudah cukup lama. Sehingga tanpa berbicara pun kami sudah tahu operan bagaimana yang diinginkan rekan tim kami,” ujar kekasih Shakira itu. “Bahkan tanpa menolehpun umpan yang dilakukan masih bisa akurat,” tambah Pique. Messi memang menjadi pilihan utama eksekutor penalti. Pilihan kedua adalah Neymar, dan Luis Suarez menjadi opsi ketiga. Namun, hingga peluit akhir berbunyi, Suarez tetap menonton dari bangku cadangan. Luis Enrique selaku entrenador Barcelona memang sengaja melakukan rotasi. Dani Alves, Ivan Rakitic, dan Suarez disimpan buat laga melawan Arsenal Kamis (17/3) mendatang. Khusus Suarez, Enrique punya alasan kenapa bomber timnas Uruguay itu tak dimainkan. “Suarez sudah bermain 850 ribu laga dan saya sebagai pelatih Barcelona yang kemudian memutuskan apakah dia akan tampil atau tidak,” ujar Enrique tanpa merinci dari mana angka 850 ribu laga itu dia peroleh. Sementara itu, kapten Barcelona Andres Iniesta berkata jika kemampuan pemain-pemain muda di timnya maju pesat. Iniesta yang ditarik keluar pada menit ke-61 dan digantikan Sergi Samper melihat pergantian itu adalah salah atu proses regenerasi yang penting. “Sebuah tim yang bagus wajib punya sistem rotasi dan peremajaan skuad yang terus berjalan. Dengan dua cara itu keseimbangan dalam tim akan terjaga,” kata Iniesta seperti diberitakan Marca. (dra/bas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: